dari Palestina sampai Indonesia

Pemerintah Saudi Arabia bermakmum pada Obama. Jalan Kematian menuju gencatan senjata.

Posted in dunia muslim, irak by nurray on 30/06/2009

Saya lihat Raja Abdullah mengalungkan rangkaian bunga pada Barack Obama ketika presiden AS kulit hitam itu berkunjung ke Saudi Arabia, di sebuah koran. Benak saya bertanya mengapa sang Raja tergopoh menyambut pemimpin negara yang mendukung pelaku pencaplokan tanah rakyat Palestina di Yerusalem ? Apa Raja menutup mata terhadap kebiadaban zionis Israel pada saudara seagama ? Seorang blogger sepuh yang puluhan tahun tinggal di Riyadh menge-mail/  mengatakan ( tanpa rasa terusik ) ; warga Riyadh dulu bermakmum pada Bush, kini pada Obama. Titik. Habis perkara.

Semalam ( 29/6/2009 ), sepertinya saya memperoleh jawaban. Di Metro TV, di tayangan “Final Report” bertajuk “Desert Storm” buatan “National Geographi”. “Badai Pasir” adalah sandi pasukan koalisi AS di Perang Teluk I. Misinya : mengeluarkan Saddam Husein dari Kuwait dan menghancurkan Garda Republik ( pasukan elit pembela Saddam ). Raja Fadh terintimidasi ketika Saddam mendekati perbatasan negaranya. Osama bin Laden menawarkan diri untuk menghancurkan bala tentara Saddam di Kuwait. Tapi sang Raja memilih Amerika Serikat yang saat itu dikomandoi George Bush, sr. Raja menyediakan wilayahnya untuk pangkalan operasi AS.

Yang saya sedihkan, mengapa Raja Fadh tak mencoba dulu Osama ? Setidaknya, ia muslim dan dari negeri sendiri. Osama sudah membuktikan diri mengusir Soviet dari bumi Afganistan. Jika, Osama berhasil di Kuwait, girah perjuangan kaum muda Saudi Arabia akan menggelegak. Nasionalisme Arab akan tumbuh cukup besar untuk memberangus kekurangajaran Israel. Dalam tindakan, ada kemungkinan gagal, ada kemungkinan berhasil. Mari berfokus pada keberhasilan. Selebihnya, serahkan pada Allah Swt. Mungkin Beliau berkenan menurunkan lagi pasukan-Nya yang tak terlihat untuk membantu perjuangan hamba2-Nya, seperti masa Nabi Muhammad Saw.

Tapi, kemudian sejarah mencatat, Raja Fahd lebih memilih Bush ( dan memburu Al Qaeda ). Akibatnya, hingga puluhan tahun berselang, Saudi Arabia, mandul terhadap kekejaman di luar batas kemanusiaan di tanah Palestina. Sihir kapitalisme dan biusan mesin propaganda zionis telah menidurkan nyali dan nurani pewaris dunia Arab yang bergelimang emas hitam ( minyak ). Yordania dan Mesir ikut mandul, demi dataran tinggi Golan dan Sinai. Lebanon, demi perbaikan wilayah selatan yang luluh lantak karena serangan Israel 2006, ikut menyusul. Iran ? Syukurlah, Allah masih melindungi, bersama-sama dengan Suriah, tempat Shalahuddin dimakamkan.

Jalan Kematian, Kuwait, masa Perang Teluk I

Jalan Kematian, Kuwait, masa Perang Teluk I

Yang mencengangkan, gelimpangan mayat  hangus tentara Saddam dan kendaraan militer Irak di jalanan Kuwait akibat bombardir dari udara pasukan koalisi AS. Dikenal sebagai “Jalan Kematian”. Akibat publikasi foto2 meremangkan bulu kuduk ini di Amerika, Bush terpaksa melakukan gencatan senjata. Tidak meneruskan misinya, menghancurkan Garda Republik. Rakyat Amerika rupanya sebagian masih bernurani, sehingga menuntut pemerintahnya berhenti sampai di sini saja. Saya berpikir, mungkinkah setelah itu, rakyat Amerika diisolasi dari informasi kejadian sesungguhnya di Timur Tengah ? Oprah Winfrey yang mendunia dengan Oprah Show-nya, saat memperoleh gadget baru “Kindle” ( buku elektronik ) dengan gembira mengatakan “New York Times” yang pertama kali ia buka saat bangun pagi setiap hari. Ya, koran yang dengan berita provokatifnya, bersama BBC, Al Arabiya, CNN, telah menggoyang Iran pasca pilpres 2009, yang melayangkan 19 nyawa. Tentu, Oprah akan mendaulat para penggemarnya, publik Amerika, untuk terus mendukung tentara negaranya bertebaran di seluruh penjuru bumi dengan slogan “save the world”. Jika ia terus menelan berita sampah di koran kesayangannya.

Mereka tidak tahu, tentara2 itu menebar maut di tempat2 yang mereka datangi. Mereka akan terkaget-kaget, ketika tahu ditipu habis-habisan oleh pemerintahnya, dikenai pajak tinggi ( sekaligus membuat mereka lepas tangan, toh pemerintah sudah dibayar tinggi, mereka tinggal mikir cari uang sebanyak-banyaknya ) lalu dilindas gelombang serangan balik dari negeri2 teraniaya. Sebelum hal itu terjadi, bisakah gambar2 kekejaman Amerika, Israel dan sekutu Eropanya sampai di tangan publik Amerika ? Tahukah rakyat Amerika, kejahatan pemerintah dan pasukan kalian di luar negeri ? Sebelum tangan kami bersimbah darah menghabisi musuh2 kami. Karena tak ada jalan lain, karena Palestina sudah di bibir jurang.

Saddam menginvasi Kuwait, menurut National Geographi, karena ia kehilangan banyak uang setelah perang Irak-Iran selama 8 tahun. ( Di penjara, sebelum digantung, Saddam membayangkan dirinya khalifah pembebas Timur Tengah dari kekuasaan asing, dalam novel yang ditulisnya. Masih sempat berilusi ). Belakangan saya ketahui, Saddam digantung karena serigala piaraan AS itu akan mengganti pembayaran transaksi minyaknya dari dolar Amerika ke Euro.

Saya belum tahu seberapa salah tayangan “Final Report” ini, berhubung National Geographi dan Fox News ( stasiunnya acara “Oprah Show” )  milik zionis. Yang saya tahu, Raja Fadh dan putranya, Raja Abdullah, tuan rumah 2 kota suci umat Islam ini memilih imperialis asing menguras minyak dan keberaniannya, daripada mengokohkan bangsa sendiri, membela saudara muslim. ( Nurray, 30/6/2009 )

free html visitor counters
hit counter
Tagged with: , , ,

Tinggalkan komentar